www.mediasurabayanews.com, Surabaya – Sebanyak 55 taruna dan taruni dari Fakultas Vokasi Pelayaran Universitas Hang Tuah (FVP UHT) menjalani kunjungan lapangan penuh antusias ke PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS), salah satu terminal petikemas terbesar dan tersibuk di Indonesia. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya penguatan pembelajaran praktis di bidang manajemen pelabuhan dan logistik maritim, selaras dengan kompetensi yang diajarkan di bangku perkuliahan.
Berlokasi di Jl. Tj. Mutiara No.1, Perak Barat, Surabaya, kunjungan ini diikuti oleh 27 taruna angkatan 2023 dan 28 taruna angkatan 2022 dari Program Studi D4 Manajemen Pelabuhan dan Logistik Maritim (MPLM), serta didampingi oleh 8 dosen pendamping, yaitu:

Dr. Benny Agus Setiono, S.Sos., M.Si.
Dr. FX Adi Purwanto, S.E., M.M.
Sapit Hidayat, S.Sos., M.A.P.
Didik Purwiyanto, S.Kom., M.A.P.
Carlos L. Prawirosastro, M.Pd.I.
Aninun Nasihah, S.Sos., M.M.
Hardjono, S.T., M.T.
Ekka Pujo Arisanto, S.E., M.Kom.
Belajar Langsung dari Jantung Logistik Maritim Indonesia
Dalam kegiatan ini, para taruna mendapat pemaparan langsung dari tim profesional PT TPS terkait proses bisnis dan operasional terminal petikemas. Beberapa topik yang disampaikan antara lain:
Proses bongkar muat petikemas untuk ekspor dan impor,
Alur logistik dan pengiriman barang di area terminal,
Penerapan teknologi terkini dalam manajemen pelabuhan,
Sistem integrasi logistik maritim yang mendukung rantai pasok nasional maupun internasional.
Tak hanya mendengarkan teori, para peserta juga berkesempatan mengamati langsung kegiatan operasional terminal, menyaksikan sistem manajemen kontainer secara real-time, serta berdiskusi interaktif dengan para praktisi industri.
Kegiatan ini disambut dan dipandu langsung oleh Bapak Mochamad Arif Syaifudin (Superintenden Perencanaan Lapangan), serta didukung oleh tim Public Relation dan HSSE PT TPS:
Gita Andriani – Public Relation Staff
Novita Puspasari – HSSE Staff
Wujud Sinergi Dunia Akademik dan Industri
Kunjungan lapangan ini merupakan bentuk komitmen FVP UHT dalam menciptakan lulusan vokasi maritim yang siap kerja, berdaya saing global, dan adaptif terhadap dinamika industri. Dengan pendekatan experiential learning, taruna tidak hanya memperoleh wawasan teknis, tetapi juga memperluas jejaring profesional mereka.
“Pengalaman ini menjadi jembatan penting antara teori yang diajarkan di kelas dan praktik nyata di lapangan. Taruna-taruni mendapat gambaran langsung mengenai kompleksitas dan tantangan di sektor pelabuhan dan logistik,” ujar salah satu dosen pembimbing.
FVP UHT terus menjalin sinergi strategis dengan mitra industri seperti PT TPS dalam upaya membekali generasi muda dengan pengetahuan, keterampilan, dan etos kerja yang dibutuhkan di dunia maritim modern.(kolis)