*Surabaya

Pilkada Teluk Bintuni: Menanti Jawaban dari Sebuah Harapan Lun Kaitam

105
×

Pilkada Teluk Bintuni: Menanti Jawaban dari Sebuah Harapan Lun Kaitam

Sebarkan artikel ini
Daniel Asmorom. (ist)

SEORANG Tokoh Pemuda Suku Sebyar, Kabupaten Teluk Bintuni, Lun Kaitam, menyatakan rasa syukurnya terhadap pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Teluk Bintuni 2024-2029, Daniel Asmorom dan Alimudin Baedu (DAMAI).

“Kami masyarakat asli tujuh suku, terutama suku Sebyar, akan mendukung penuh pasangan DAMAI. Sudah saatnya anak asli tujuh suku yang memimpin,” tegas Lun Kaitam kepada wartawan saat acara penyambutan kedatangan Daniel – Alimudin di Bintuni, beberapa hari lalu.

Entah itu sikap pribadi seorang Lun Kaitam atau mewakili warga Suku Sebyar, itu bukan yang utama dan terpenting untuk dibahas. Yang menarik justru keyakinan dan ketetapan politik Lun Kaitam terhadap sosok pilihan yang akan ia dukung pada Pilkada 27 November 2024 nanti.

“Sudah saatnya anak asli tujuh suku yang memimpin”. Sebuah statmen politik yang tegas. Sebuah mimpi indah dalam tidur panjang. Sebuah harapan yang kuat untuk mengangkat harkat, martabat, harga diri sukunya, daerahnya. Rasanya sulit ditawar dengan iming-iming apapun.

Sekadar mengingatkan, saat Kabupaten Teluk Bintuni berdiri dipimpin Penjabat Bupati Decky Kawab. Kemudian pilkada dan dimenangkan Bupati drg Alfons Manibui dan wakilnya Akuba Kaitam, yang berkuasa dua periode. Petrus Kasihiw – Matret Kokop jadi bupati dan wakil bupati berikutnya, juga dua periode hingga saat ini.

Tahun 2024 ini akan ada lagi Pilkada di Teluk Bintuni, kabupaten terkaya di Provinsi Papua Barat. Daniel Asmorom – Alimudin Baedu, jadi salah satu pasangan yang bakal ikut kontestasi politik lima tahunan itu. Daniel Asmorom anak asli tujuh suku yang mendiami Kawasan Teluk Bintuni.

Harapan dan dukungan Lun Kaitam terhadap Daniel Asmorom bukan pepesan kosong. Paling tidak hal itu terkonfirmasi oleh statmen Ketua DPW Partai NasDem Provinsi Papua Barat, Dominggus Mandacan dalam sebuah wawancara dengan wartawan di Kantor Gubernur Papua Barat di Manokwari, belum lama ini.

Saat itu, Kepala Suku Besar Arfak itu menilai Daniel Asmorom orang yang berpengalaman, integritas rekam jejak dan visinya baik untuk masa depan Teluk Bintuni. Daniel Asmorom sangat layak dan pantas memimpin Teluk Bintuni. Karena itu NasDem mengusung Daniel Amsorom. Statmen yang tegas. No debat.

Sekarang tinggal masyarakat Teluk Bintuni sendiri yang akan memilih pemimpinnya. Demi masa depan daerah dan generasi masa depan. Suguhan komplit ada pada duet Daniel Asmorom – Alimudin Baedu. Keduanya saling melengkapi. Daniel politisi berpengalaman. Alimudin khatam ilmu birokrasi karena berkarier di Bappeda hingga menjabat Kepala Bappeda Teluk Bintuni hingga sekarang. Ibarat sayur tidak kekurangan garam. Rasanya pas. Asin manis asam berpadu terukur.

Masyarakat Teluk Bintuni harus cerdas menentukan pilihan. Harus punya prinsip kuat. Tidak boleh tergiur goyah karena sogokan. Karena bisa berakibat mempertaruhkan nasib rakyat dan daerah Teluk Bintuni lima tahun kedepan. Masyarakat juga harus bersatu saling menjaga agar kuat menghadapi ancaman/ intimidasi, sehingga power full saat mengusirnya, jika itu harus.

Sisanya biar Tuhan yang bekerja*. (Angleng Ken)