www.mediasurabayanews.com, Surabaya – Miniatur adalah sebuah tiruan benda atau barang dalam ukuran/skala yang lebih kecil. Selain digunakan sebagai mainan, biasanya seringkali dikoleksi. Bukannya tanpa alasan bila sengaja dikoleksi, karena tiruan yang dibuat bukanlah suatu benda atau barang yang bisa. Terlebih pembuatannya pun rumit disebakan diupayakan untuk dapat persis seperti aslinya.

Oleh karena itu, tidak banyak orang yang mampu membuatnya. Selain dibutuhkan ketelitian dan kesabaran, tentunya pemahanan terhadap benda atau barang yang bakal dibuat miniatur harus benar-benar fasih. Sehingga hasilnya pun bisa sangat presisi serta tak berbeda dengan aslinya Salah satu orang yang menekuni usaha ini adalah Cak Roy.

Cak Roy ini menjadikan kegemarannya membuat miniatur sebagai ladang penghasilan tambahannya. Selain belum benyak yang bergelut di usaha ini, membuat miniatur tergolong unik dan telah memiliki peminat tersendiri. Bahkan di bengkel sekaligus rumahnya di Darmo Park 2 , blok 6 / No. 2 Jalan MJ, Sungkono, Surabaya, ini sudah terpampang beberapa hasil karyanya. Diantaranya adalah miniatur kereta api, lengkap dari lokomotif, gerbong, hingga palang lintas Kereta api dan juga ada miniature Truk..
Supaya semakin menyamai wujud aslinya, Cak Roy ini sengaja membuat warna serupa dengan aksesoris yang berfungsi laik aslinya. Misalkan saja dari bentuk dan catnya, dibuat menyerupakan aslinya. Dan miniature ini bisa dibuat mainan pula.

“Awal buat miniatur kereta api ini tidak sengaja. Karena rasa penasaran dan cinta akan perkereta apian di Indonesia, saya berusaha secara otodidak membuatnya, awal sih sering gagal, ya namanya usaha pasti ada gagalnya mas, sampai akhirnya saya berhasil, ini saya ambil bahan baku dari barang sisa limbah potongan kayu triplek, sehingga bisa menekan biaya produksi.” kata Roy pada Media MSNews.
Menurutnya, bahan untuk karya miniatur kereta api dan mobil Truk ini yang utama adalah kayu bekas yang sudah tidak terpakai dengan ukuran kecil, tripleks, serta scotlight atau pita perekat (stiker) yang bisa memantulkan cahaya serta cat. Pengerjaannya pun dikerjakan sendiri secara manual dengan alat seadanya. Cukup dengan silet, cutter, penggaris, dan amplas serta gergaji.

Di tangan Roy, kayu-kayu yang nyaris tidak terpakai ini disulap menjadi kerajinan menarik. Berupa miniatur benda moda transportasi, sehingga memiliki nilai seni dan nilai ekonomi. Ia membuat miniatur mobil Truk dan kereta api yang mirip dengan aslinya.
“Prinsipnya, saya tidak menerima pesanan tetapi apa yang ada atau saya buat ya itu yang tersedia, saya biasa menawarkan dagangan saya di depan rumah saya atau di Kali Jagir samping penjual alat pancing, saya sudah mulai hamper 1 (Satu tahun menggeluti profesi ini mas, . Mulai kereta api dan truk. Untuk pembuatannya saya usahakan sedetail mungkin sesuai dengan aslinya. Biasanya sebelum membuat saya melihat modelnya dahulu dan ornamen-ornamen apa saja yang ada di bentuk aslinya. Dan untuk pengerjaannya paling lama untu kereta api 3 hari, sedang Truk hamper kurang 1 (Satu) mingguan,” papar laki-laki yang sudah menjalankan bisnis tersebut sejak Satu tahun yang lalu.

Soal harga, menurut Roy, itu variatif. Tergantung besar kecilnya miniatur, tingkat kesulitannya, harga miniatur kereta api loko motif, berkisar 150 – 125 ribu rupiah sedang Gerbong kereta api 100 ribu rupiah per unit miniatur. Sedangkan untuk Truk dibandrol harga 300 ribu.

Dirinya optimistis bisnis kerajinan akan berkembang, minimal bertahan. Karena sejauh ini, kerajinan miniatur kereta api yang terbuat dari kayu belum banyak jika dibandingkan dengan yang ada di pasaran umumnya dibuat dari plastik. Produknya dinilai lebih ramah lingkungan serta bentuk miniatur kereta plastik umumnya juga tidak mirip kereta lokal, karena produksi luar. (Satriya/Dwi L)