BINTUNI – Bakal calon (balon) Bupati Teluk Bintuni, Daniel Asmorom berpengalaman di legislative. Calon wakilnya, Alimudin Baedu seorang birkrat tulen. Daniel – Alimudin (DAMAI) merupakan pasangan ideal yang saling melengkapi sehingga paling tepat memimpin Kabupaten Teluk Bintuni lima tahun ke depan.
Penilaian itu disampaikan Tokoh Intelektual Pemuda 7 Suku Kabupaten Teluk Bintuni, Muksin Inai, SHI, Selasa (12/8/2024) di Bintuni.
Kata Muksin, untuk membangun Teluk Bintuni diperlukan pemimpin yang dapat merubah karakter masyarakat setempat melalui program pendidikan dan kesehatan gratis.
Program ini merupakan ide dan gagasan dari seorang birokrat yang berpengalaman seperti Alimudin Baedu yang masa awal Teluk Bintuni berdiri pada tahun 2005 sebagai ketua Tim Pemenangan mantan Bupati dan Wakil Bupati, drg. Alfons Manibui dan Akuba Kaitam.
Kala itu, Alimudin melihat kondisi masyarakat Teluk Bintuni masih tertinggal mengusulkan ide pendidikan dan kesehatan gratis dan disetujui. Hingga kini program tersebut masih terus berlaku.
“Kalau masih ada orang yang mengatakan Alimudin tidak berbuat apa-apa, tentunya Tuhan Yang Maha Tahu. Karena seorang bawahan yang baik tidak pernah berbicara tentang apa yang dibuat untuk pimpinannya. Itulah yang kita kenal dengan istilah loyalitas tegak lurus,” ujar Muksin.
Ia menambahkan, pada dua periode masa pemerintahan Bupati Pit Kasihiw, sosok Alimudin tetap dipertahankan memimpin Bappeda karena memiliki kinerja yang baik.
“Sementara Daniel Asmorom berpengalaman sebagai legislator yaitu yang mengeksekusi peraturan daerah untuk dilaksanakan sehingga keduanya merupakan pasangan yang sangat serasi karena akan saling mengisi dalam membangun masyarakat Teluk Bintuni yang lebih sehat, cerdas, maju serta Sejahtera,” tutur Muksin.
Lebih lanjut Muksin Inai menuturkan, pasangan yang maju Pilkada Teluk Bintuni, DAMAI dan Yo Join merupakan putra-putra terbaik daerah ini. Karena itu ia mengimbau masyarakat agar memilih pemimpin terbaik dari yang baik, pada Pilkada 27 Novembeer mendatang.
“Membangun sebuah daerah tidak semudah kita membalikkan telapak tangan. Oleh karena itu seorang pemimpin harus berpengalaman dan memiliki pengetahuan,” pungkasnya. (ist/ken)