www.mediasurabayanews.com, Jakarta – Danantara dikabarkan tengah membuka kemungkinan untuk memberikan penyertaan modal kepada PT Garuda Indonesia Tbk.
Mengutip Bloomberg, sumber yang mengetahui informasi tersebut menyebutkan bahwa pembahasan masih bersifat awal dan belum ada keputusan final.
Besaran suntikan modal juga masih dalam tahap pembahasan. Baik pihak Garuda Indonesia maupun Danantara belum memberikan tanggapan atas permintaan konfirmasi.
Langkah ini mencuat di tengah tekanan keuangan yang dihadapi Garuda Indonesia. Maskapai pelat merah itu mencatatkan kerugian bersih pada 2024, setelah sebelumnya sempat mencetak laba selama dua tahun berturut-turut pascapandemi COVID-19.
Hingga akhir Desember 2024, Garuda Indonesia tercatat mengalami defisit modal sebesar USD1,4 miliar, dengan nilai kewajiban yang jauh melampaui aset yang dimiliki.
Sebagai bagian dari upaya restrukturisasi BUMN, pada Maret 2025, pemerintah resmi mengalihkan kepemilikan 65 persen sahamnya di Garuda Indonesia kepada Danantara.
Sebelumnya dilaporkan bahwa setidaknya 15 pesawat Garuda tidak dapat beroperasi karena kendala pembayaran perawatan. Beberapa pemasok juga disebut meminta pembayaran di muka atas suku cadang dan layanan, mengingat kondisi keuangan perusahaan.
Kondisi ini tercermin dalam laporan keuangan terbaru Garuda. Pada kuartal I tahun 2025, GIAA mencatatkan kerugian bersih sebesar US$ 75,93 juta, atau setara dengan Rp 1,2 triliun (dengan asumsi kurs Rp 16.524 per US$).
Meskipun angka kerugian ini menunjukkan penurunan sebesar 12,54 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (YoY) yang mencapai US$ 86,82 juta, namun tetap menjadi lampu kuning bagi keberlanjutan operasional maskapai.(Satriya/Info Penerbangan)