Mediasurabayanews.com, Sidoarjo – Kepala Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan Pesawat Udara (Kafasharkan Pesud) Puspenerbal, Letkol Laut (T) Djoko Nursanto meninjau pemasangan Pesawat Udara (Pesud) Nomad dengan nomor lambung P-823 buatan Australia ini bertempat di Bundaran Flyover Djuanda, Aloha, Sidoarjo, Senin (26/5/2025).
Menurut Kafasharkan, dengan semangat yang tinggi Prajurit Fasharkan Pesud Puspenerbal khususnya Departemen Rangka AKP Mesin (RAM) ini, sudah selama sembilan hari melaksanakan pergeseran mulai dari Hanggar Fasharkan Pesud hingga pemasangan di Bundaran Flyover Djuanda ini.
Pemasangan monumen Pesud Nomad P-823 ini lanjutnya, menggantikan Monumen Pesud Ilyushin-28 yang telah digeser dan sudah terpasang di Museum Pusat TNl Angkatn Laut (Muspusal) di Koarmada ll, Ujung Surabaya.
Sebagaimana diketahui, Pesud Nomad ini dirancang dalam beberapa varian, baik untuk sipil maupun versi untuk militer. Untuk versi militer, selain digunakan oleh militer Australia (AD dan AL), ada beberapa negara lain yang menggunakan Nomad versi ini, diantaranya adalah Indonesia (TNI-AL), Papua New Guinea, Filipina dan Thailand.
TNI-AL saat ini sudah tidak menggunakan lagi jenis pesawat ini untuk patroli maritimnya . TNl AL dulu telah menggunakan 26 unit Pesud Nomad N22/N24 Searchmaster yang tergabung dalam skadron 800 Intai Maritim.

Tipe N24 memiliki kemampuan radar intai tambahan APS-104. Sekedar informasi, Nomad tidak dilengkapi dengan alat pertahanan diri (chaff) dan persenjataan.
Perbedaan antara Search Master B dan L adalah lingkup radarnya, B hanya 180o sedangkan L dapat mencakup 360o, selain itu versi L kemampuan deteksinya dua kali lebih baik dari B.
Pada Periode tahun 1993-1995, armada Nomad milik TNI-AL bertambah lagi dengan kehadiran N24 yang berkapasitas angkut lebih besar dan badan lebih panjang, bekas pakai angkatan darat Australia dan N22B yang semuanya merupakan versi angkut khusus.
Pembangunan landmark atau ikon baru Kota Delat berupa taman dan monumen di kawasan Aloha, tidak lama lagi akan selesai. Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Sidoarjo terus mengebut untuk menuntaskan ruang publik itu. Bahkan, patung Ir Juanda pun telah terpasang.
Berdasarkan pantauan Kamis (29/12), patung setinggi 7 meter itu tampak berdiri megah di sisi timur Monumen Pesawat Ilyushin. Patung menghadap ke utara. Dengan demikian, pengendara yang melintasi jalan ke arah Bandara Internasional Juanda dapat melihat dengan jelas.
Saat ini, pekerja juga tengah merapikan pondasi dan bagian dari patung tokoh yang dipakai nama Bandar Internasional di Jawa Timur tersebut. Dinding alas patung juga dilengkapi ornamen ukir yang menceritakan sejumlah peristiwa bersejarah di Indonesia.(Arifin)