MSNews.com, Madiun – Dikenal sebagai Masyarakat pecinta rasa pedas, dan sebagai alternatif Bahan pangan yang bisa dikembangkan, untuk itu Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Madiun memulai pengembangan Cabai unggulan. Hingga dipilihlah Cabai bernama Carolina Reaper yang dikenal sebagai cabai terpedas di dunia. Dengan tingkat kepedasan rata-rata mencapai 1,6 juta Scoville Heat Units (SHU), bahkan bisa menyentuh lebih dari 2 juta SHU pada beberapa varian, cabai ini bukan sembarang bumbu dapur.
Di balik sensasinya yang membakar, Carolina Reaper kini mulai menarik perhatian para peneliti dan pelaku pertanian di berbagai daerah, termasuk di Kota Madiun.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Madiun saat ini tengah melakukan pengembangan tanaman Carolina Reaper. Langkah ini diambil sebagai upaya diversifikasi komoditas pertanian sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat lokal.

“Kami sedang melakukan uji tanam dan adaptasi Carolina Reaper di lingkungan Kota Madiun. Saat ini masih dalam proses penyemaian. Dari 100 sampel, ada 77 yang berhasil,” terang Kabid , Pertanian DKPP Kota Madiun kepada SRNews, pada Kamis (08/05/2025).
Cabai yang pertama kali dikembangkan oleh Ed Currie di Carolina Selatan, Amerika Serikat ini memang memiliki banyak peminat di dunia kuliner, terutama untuk produk olahan seperti saus, sambal, hingga bumbu instan. Tentunya dengan kelebihan yang dimiliki secara rasa,tekstur dan kadar kepedasan yang dimiliki.
Dengan potensi pasar yang sangat luas, pengembangan Carolina Reaper di Kota Madiun diharapkan bisa menjadi salah satu produk unggulan baru daerah.
Selain menawarkan nilai ekonomi yang tinggi, budidaya Carolina Reaper juga menjadi tantangan menarik bagi para petani muda yang ingin mencoba hal baru.
Disamping menjadi komoditas unggulan,bernilai tinggi guna mengurangi import pangan dan harga cabai yang selalu menanjak di masyarakat baik secara lokal maupun Internasional. (Bintang M)