www.mediasurabayanews.com, Surabaya – Maraknya Jukir liar membuat Wali Kota Surabaya geram dan menertibkan, terutama pada toko toko yang telah membayar pajak parkir, dalam hal ini Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memberi waktu Lima hari bagi toko yang membayar pajak parkir di muka untuk segera menyediakan Juru Parkir (Jukir) dengan mengunakan Rompi Perusahaan.
Wali Kota mengancam akan menutup usaha itu jika tidak menyediakan Jukir Gratis. Eri mengatakan, pemilik toko modern yang sudah membayar pajak parkir di muka atau membebaskan biaya parkir untuk konsumennya akan diberi tulisan bebas parkir.
Akan tetapi, mereka tetap harus menyediakan Juru Parkir (Jukir) dengan menggunakan rompi perusahaan.
“Saya meminta untuk semua toko, menugaskan petugas parkir menggunakan rompi khusus, rompi dari perusahaan itu,” kata Eri kepada Media saat berada di Jalan Ir Soekarno, pada Selasa (03/06/2025).
Dengan demikian, para konsumen tidak lagi mambayar jasa parkir setelah berbelanja. Eri pun mengancam menutup toko tersebut apabila masih meminta sejumlah uang ke pengunjung.
“Ketika Jukir itu sudah menggunakan rompi, maka tidak ada lagi orang yang membayar di tempat usahanya. Kalau ternyata ada rompi khusus dan tetap membayar, tak tutup di perusahaannya,” ujar Wali Kota dengan tegas.
Cak Eri memberikan waktu selama 5 hari kepada pemilik perusahaan untuk menyediakan jukir dengan rompi khusus. Dia juga mengancam akan menutup usaha jika tak melaksanakan intruksi itu.
“Saya minta tolong kabeh (semua) warga Surabaya, Lima Dino onok seng dorong ngei (Lima hari belum ada yang memberi) rompi khusus ketika ada tulisan bebas parkir, gratis, tak tutup perusahaane (saya tutup perusahaannya),” jelasnya.
Cak Eri juga mengingatkan kepada para pemilik toko modern untuk menaati aturan yang sudah dibuat. Dia tidak ingin masyarakat Surabaya terdampak kegaduhan lagi ke depannya.
“Saya tidak mau membuat gaduh Surabaya, ojok gawe (jangan membuat) gaduh Suroboyo saja. Warga Suroboyo digawe gaduh, aku enggak seneng kan dengan kegaduhan di Surabaya (Warga Surabaya jangan dibuat gaduh terus, aku tidak senang dengan kegaduhan di Surabaya)” ucapnya.
Selain itu, Eri berharap, masyarakat Surabaya tidak diam ketika melihat adanya Jukir yang masih meminta uang.
“Seng njogo Suroboyo iki sampean warga Suroboyo (Yang menjaga Surabaya ini sampean warga Surabaya). Wali kota mek (hanya) 10 tahun. Seng jogo sampean warga Suroboyo, kalau warga meneng ae (diam saja) yo remek Suroboyo iki,” ujarnya. (Satriya)